gw hanya bisa pasrah ketika langkah ini tak tertahan
jalan ini penuh ketidakpastian
harapan mungkin satu-satunya penunjuk arah
ketika segalanya menjadi tidak transparan
logika menjadi andalan
karena masih bisa untuk menghitung segala kemungkinan
rasa menjadi sebuah kendali
karena kebutuhan batinlah yang menentukan segalanya
tapi kadang masih gw temui begitu banyak kegundahan
jalan pun terasa remang-remang
membutakah gw?
tidak!, gw harus tetap melihat
melihat dengan semua indra penglihatan yang gw punya
penglihatan yang tidak boleh lengah hanya karena ego dan keangkuhan
gw coba nyalakan pelita
biar semuanya menjadi jelas
jauh dari keremang-remangan
tapi kenapa pelita itu susah untuk menyala
gw coba terus dan tak akan berhenti
dan ketika pelita itu nyala
terus gw pusatkan agar nyalanya terus menjadi terang!
pantang bagi gw pelita itu menjadi redup
karena pelita adalah bijaksana
yang akan terus menyala menerangi semuanya
gw dan semua disekitar gw
dan pelita takkan pernah habis terbagi
----pelita bijaksana----
0 Comments:
Post a Comment
<< Home