kondisi perpendidikan indonesia kembali tertampar oleh tangan-tangan warga sendiri. Ironi memang, melihat kwantitas ketidaklulusan Ujian Nasional SMK dan SMU yang lebih dari 100 ribu siswa siswi. Spontan gw bilang, "separah itukah anak2 smu sekarang!", dalam bayangan gw jumlah segitu begitu wah, ntah memang anak2nya yang parah, atau memang soalnya yang berat! entahlah. Usut punya usut, di satu sisi gw setuju banget dengan sistem Ujian Nasional ini, dengan maksud penyeragaman mutu pendidikan disemua pelosok tanah air, jadi gak perlu tuh orang2 pada sekolah di kota2 hanya karena gak yakin ma sekolah kampung. tapi sistem ini perlu dijalankan dengan sangat2 matang tentunya. seperti kasus sekarang ini, ditengah2 pro dan kontra yang penuh "kebundelan" Ujian Nasional tetap dijalankan, awalnya sih memang kurang respon dari masyarakat. tapi setelah dilaksanain, terus ketahuan banyak yang kena imbasnya, baru dech pada ngadu sana sini, wajar sih kalau gw bilang, cuman apa kita akan terus seperti ini?. baru ngadu kalo kerasa terganggu!. tanpa bermaksud mengecilkan rasa "kegetunan" pihak2 yang terkena imbas ketidaklulusan di Ujian Nasional ini, gw tetap ngedukung proses pelaksanaan Ujian Nasional ini. Lulus tidaknya UN ini gw rasa bagian dari suatu proses "perkembangan" siswa. hal ini yang mungkin masih dirasa tabu oleh kita2 ini, termasuk gw tentunya!. karenanya setiap sekolah gak cuman ngasih ilmu2 "kurikulumholic" aja,(ntar kayak gw jadinya! baru ngeh nyari ilmu sana sini setelah semuanya sendiri gini! ) ilmu tentang bagaimana menghargai orang, bagaimana menghargai hidup, lebih ok tuh dikasih "kurikulum" sendiri, ekstrakurikuler juga boleh. Yang pasti kejadian kali ini, yang merenggut banyak "korban pendidikan" ini jangan terulang lagi tahun depan, maksudnya semua pihak sudah benar-benar siap segalanya termasuk mental untuk menhadapi UN. Mo yang gak lulus tetap banyak atau bahkan lebih dari sekarang sih no problem, asal jangan mpe ada yang coba bunuh diri lah, ada yg bilang pelanggaran HAM lah, ngerasa gak dipandang lah, bla bla bla. Gw cuman pengen ngelihat orang2 desa yang katanya gak level dibanding orang2 kota yang sok gaya, bener-bener keliatan and bisa "berbicara" sama orang2 kota itu, karena UN ini bisa jadi parameter yang benar-benar riil and kongrit buat kondisi itu bisa terjadi.
buat yang sok ngerasa down, kena mentalnya
( gara2 gak lulus UN)
liat mereka yang kehilangan ayah, ibu, sodara, tempat tinggal, sekolah
gara2 tsunami, gempa, banjir, lumpur panas...
buat yang bawa2 HAM
liat mereka yang ditelantarkan oleh banyak "begundal - begundal" negara
buat yang mencoba bunuh diri
liat ketegaran mereka yang terus mencoba mencari mayat ayah, ibu mereka ditengah ketidakpastian hidup metreka besok, betapa dihargai dengan sangat mahal arti sebuah kehidupan!
..yang merasa rugi sekolah 12 tahun ber"kurikulum tabu"..
1 Comments:
wah! mentang-mentang lo anak "kampung" juga ti! hahahahaa
Post a Comment
<< Home